Senyum Siapa?
Bahagia. Ya. Tentu siapapun berhak bahagia. Bahkan siapapun dirimu yang sangat lincah merusak kebahagian orang lain, ataupun siapapun dirimu yang selalu berhasil menghancurkan kehidupan orang lain. Pasti akan selalu ada waktu yang akan memulihkannya. Kapanpun itu, pasti akan datang.
Hancurnya kehidupan seseorang tak selalu kita bersengaja merusaknya. Adakala tanpa kita sadari, kita telah membuat kacau kebahagian orang lain lantaran memperjuangkan kebahagian yang katanya milik kita seutuhnya. Bukankah kebahagian yang sebanarnya adalah kebahagian orang yang berdiri di sekitar kita?. Ya. Tentu itu.
Berapa banyak malam harus dilewati dengan sembilu. Keram, kejam, garang, dan nyaris bulir-bulir tak menyisakan waktu untuk bermimpi buruk. Walau kenyataannya memang sudah terasa pahit. Tapi, setiap hati pasti percaya bahwa Tuhan sedang merencanakan kebahagian. Dengan tiba-tiba datangnya. Tanpa kita sangka. Tanpa terpikirkan kalau bahagia akan didatang dari celah kesembiluan yang sangat. Tentu kita percaya itu bukan?.
Kukabarkan. Kalau aku telah bahagia melihat senyum itu. Yakin, bahagia sedang bergandengan tangan dengannya. Tentu ini tentang wanita. Siapa lagi yang harus diperbincangkan dari seorang miskin perasaan ini. Sebagian dari kita adalah penyampai pada kebahagian yang nyata dibutuhkan orang itu. Kadang kita dianggapnya pemiliki kesenduan. Siapa yang lewat dalam alur perasaan kita harus berbekal sapu tangan, karena setelahnya akan banyak linang yang jatuh sebab kita. Bukan kita yang salah, hanya saja kebahagiannya tidak Tuhan titipkan lewat jiwa dan ucapak kita.Sekali lagi, kita hanyalah wasilah, penenang sejenak untuk mempersiapkan kebahagian orang lain setelah kita.
Hehe. Aku hanya ingin ikut tertawa saja. Bila orang-orang bahagia. Walau kebagian tidak didatangkan melalui sentuhan sukma kita. Setidaknya begitu bukan?. Dan jangan lupa!, diri kita juga memilki jatah untuk tersenyum bahagia dengan apapun alasannya -- selama tidak mengusik kebahagian orang lain. Tentu kita harus manfaatkan jatah bahagia kita dengan sebaik-baiknya. Sebelum jatah itu kembali direbut oleh orang lain -- yang kadang orang lain tak menyadari bahwa telah merusakan kebahagian. Ya begitulah manusia, barangkali kita juga serig khilaf seperti itu. Yang penting jangan sampai merubah segala jenis kebahagian. Ingat itu.
Hehe. Aku hanya ingin ikut tertawa saja. Bila orang-orang bahagia. Walau kebagian tidak didatangkan melalui sentuhan sukma kita. Setidaknya begitu bukan?. Dan jangan lupa!, diri kita juga memilki jatah untuk tersenyum bahagia dengan apapun alasannya -- selama tidak mengusik kebahagian orang lain. Tentu kita harus manfaatkan jatah bahagia kita dengan sebaik-baiknya. Sebelum jatah itu kembali direbut oleh orang lain -- yang kadang orang lain tak menyadari bahwa telah merusakan kebahagian. Ya begitulah manusia, barangkali kita juga serig khilaf seperti itu. Yang penting jangan sampai merubah segala jenis kebahagian. Ingat itu.
Jogjakarta, 11 Juli 2016 /22:05
Comments
Post a Comment